Ingin Usaha Naik Kelas, Dedi: Workshop SBM Siap Mewujudkannya
One In Movement (OIM) Proindonesia menawarkan gagasan untuk saling besar membesarkan di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Dengan konsep ini, OIM menargetkan di 2020 nanti, akan melahirkan 1 juta UMKM yang bisa naik kelas.
“Pada dasarnya UMKM itu ada beberapa tingkatan. Yang pertama mikro, kemudian kecil lalu Menengah dan kemudian menengah plus. Naik kelas disini itu maksudnya adalah tiap-tiap kategori UMKM itu mengalami naik kelas dari mikro ke kecil lalu ke menengah dan ke menengah plus,” Ketua Tim Kerja OIM ProIndonesia Sumbar, Dedi Vitra Johor pada wartawan di Padang, Rabu (6/9/2017).
Untuk bisa naik kelas itu, OIM ProIndonesia Sumbar, menggelar workshop Smart Business Map (SBM) pada 16-17 September 2017, di Gedung Telkom Kandatel Sumbar Lt 2, Padang Baru, tepatnya di Jl KH Ahmad Dahlan No 17, Padang.
“Salah satu penghambat laju pertumbuhan usaha adalah kurangnya ilmu. Di OIM ini, melalui program SBM, pelaku UMKM akan dibekali dengan ilmu praktis untuk kemudian saling berbagi dan pada akhirnya adalah sukses bersama,” tambah Dedi seputar acara yang digagasnya itu.
Acara ini akan berlangsung sejak pukul 08.00- 17.00 WIB, menghadirkan dua trainer kondang, Budi Satria Isman yang merupakan CEO Mikro Investindo Utama, juga sebagai Partner Polar Ventures, Komisaris Danone, Former CEO Sari Husada (Susu SGM) dan Former VP Coca Cola Amatil Indonesia.
Trainer kedua yakni Salman Al Farisy yang merupakan CEO PT Cipta Global Integral (CGI Network) sekaligus Digital Online Strategist Director Getoviral dan Former ICT Manager at PT Citra Surya Media Komunikasi.
Dikatakan Dedi, SBM workshop terbuka untuk umum dan sangat dianjurkan bagi mereka yang sudah memiliki bisnis yang menginginkan bisnisnya semakin bertumbuh dan berkembang. Dengan investasi sebesar Rp750 ribu peserta.
Nantinya, akan mendapatkan fasilitas seperti: Modul SBM, SBM Board, Snack, Makan Siang, T-Shirt, gratis Coaching 8 kali pertemuan selama 2 bulan, gratis CD The Secret To Be Rich dari ASB Consultant senilai Rp150 ribu serta gratis website, domain plus hosting selama 1 tahun.
“Workshop ini dibatasi hanya untuk 50 orang peserta,” tukas Dedi.
Pada workshop ini akan dipelajari Entrepreneur Mindset, Playing Field, Market Landscape, Operational Profitability dan Business Plan.
SBM, terang Dedi, adalah sebuah tool (alat) yang digunakan untuk mendiagnosa bisnis, sekaligus dapat digunakan untuk melakukan akselerasi bisnis. Di Sumbar, brand-brand UKM yang telah menggunakan sistem ini.
Yakni Serasa Food, Mr Teto, Valo Car Care, Esprecielo, Bee Accounting, Rumah Custom Merchandise Design Studio, Sociocaster, Whats Up Cafe, Sociocaster dan masih banyak lagi brand-brand UKM yang bisnisnya semakin tumbuh berkembang dengan pesatnya setelah menerapkan SBM di bisnisnya.
SBM dirumuskan Budi Isman dan Tim OIM Proindonesia, berdasarkan pengalamannya selama puluhan tahun sebagai profesional di perusahaan besar seperti Shell, Coca Cola dan sebagai CEO di Sari Husada.
“Dengan menggunakan SBM, diharapkan para pengusaha dapat membangun bisnis yang kokoh, kuat, dan dapat terus berkembang semakin besar, dan berkesinambungan,” harap Dedi yang alumni Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unand itu.
Untuk pendaftaran, peserta bisa melalui web sbm.ivenmu.id atau melalui kontak WA 081275958000.
Di antara alumni SBM yang hadir pada jumpa pers ini adalahAuliya Devi Yanti, owner Risoles Kambojayang terpusat di Padangpanjang, kemudianAdi Asmara Pasarella (owner Rendang Coga), danRika Andriyani (owner Itiak Lado Mudo yang memiliki outlet di pusat oleh-oleh Cristine Hakim Idea Park/CHIP).
Andi Asmara Pasarella menambahkan, OIM melalui program SBM adalah mengonsep, memvalidasi sekaligus mengeksekusi sebuah rencana bisnis.
“Jika ketiga itu sudah kita kuasai, In Sya Allah jalan usaha kita akan lancar untuk tumbuh dan berkembang,” tukas Andi.
OIM hadir di Padang sejak 2013 dan sudah terdiri dari 4 angkatan dengan lebih dari 30 orang alumni.